Kairo mempunyai banyak penerbit tua. Mustafa Al-Baby Al-Halaby adalah satu dari sedikit yang masih bertahan. Kami berkesempatan masuk ke gudangnya.
Pada Sabtu kemarin (13/03), kami -saya, dan 2 kawan saya Miftah Wibowo, dan Amirul Mukminin- diberi kesempatan masuk ke gudang toko-buku yg sudah sangat berumur. Kompleks gedung ini saja berdiri pada tahun 1937 M. Belum lagi jika dilihat dari sejarah pendirinya. Mustafa adalah anak angkat dari seorang syekh bernama Ahmad bin 'Umar yg pada masa mudanya merantau meninggalkan desa Al-Bab di Aleppo, Suriah untuk menimba ilmu di Al-Azhar, Kairo.
Syekh Ahmad bin 'Umar bersama rekan-rekannya mendirikan toko dan percetakan kitab bernama Al-Maymaniyyah pada 1856 M. sesuai kitab terbitan pertamanya. Meski begitu, sebagian riwayat menyebut 1859 M.
Menjelang wafat, Syekh Ahmad yg dikenal tekun dan tawaduk itu berpikir agar bagaimana usahanya terus berlanjut. Sayangnya ia digariskan tidak memiliki keturunan sehingga ia mengundang 3 keponakannya dari desa untuk disekolahkan di Al-Azhar. Ketiganya adalah Mustafa, 'Isa, dan Bakri.
Syekh Ahmad bin 'Umar bersama rekan-rekannya mendirikan toko dan percetakan kitab bernama Al-Maymaniyyah pada 1856 M. sesuai kitab terbitan pertamanya. Meski begitu, sebagian riwayat menyebut 1859 M.
Menjelang wafat, Syekh Ahmad yg dikenal tekun dan tawaduk itu berpikir agar bagaimana usahanya terus berlanjut. Sayangnya ia digariskan tidak memiliki keturunan sehingga ia mengundang 3 keponakannya dari desa untuk disekolahkan di Al-Azhar. Ketiganya adalah Mustafa, 'Isa, dan Bakri.
Mustafa inilah yang kami kunjungi. Di sana berbagai kitab turats keislaman dicetak, baik yang berbahasa Arab maupun berbahasa beragam negara Islam lainnya. Dari para ulama Jawi (Nusantara) terdahulu hingga berbagai negara Afrika.
Nah, berhubung saya sudah membuat video dokumenter pendek. Selanjutnya simak di video di atas ya!.
Nah, berhubung saya sudah membuat video dokumenter pendek. Selanjutnya simak di video di atas ya!.
Write a comment
Post a Comment