Seorang India berguru pada arsitek kenamaan era Utsmaniyyah, Sinan Pasha. Tiga pesan ini disampaikan oleh Sang Guru pada muridnya.
Kawan-kawan Lembaga Seni & Budaya PCINU Mesir di Takiyyah Mawlawiyyah di jalan Al-Suyufiyyah, Kairo. |
Suatu hari Jihan mengungkapkan bahwa ia ingin segera lulus, mendapatkan lisensi dalam bidang arsitektur dari gurunya itu. Tibalah ia diberi sebuah pertanyaan oleh Sinan Pasha, "Kita sudah tahu bahwa 3 aspek ini penting dalam mendesain & mengeksekusi rancang bangun. Kekuatan (Al-Quwwah) untuk bertahan sepanjang mungkin melawan waktu. Fungsionalitas (Al-Naf'u) untuk mencapai tujuan pendirian bangunan. Dan aspek yg terakhir: bernilai estetis (Al-Jamāl)."
"Jika engkau ditunjuk untuk mengerjakan suatu projek tapi pada suatu kondisi hanya akan ada 2 aspek. Satu aspek mana yg 'kan engkau korbankan?", sang guru bertanya.
Tak banyak pusing Jihan menjawab, "Aspek keindahanlah (Al-Jamāl) yg bisa dikorbankan." Seketika itu pula ia 'rasib', gagal mendapat lisensi.
Ia mempertanyakan kenapa bisa demikian. Sinan menjawab, "Arsitektur bagi kami Muslimin adalah sebentuk dialog dengan Tuhan." Tidak bisa begitu saja menghilangkan salah satu aspek dari ketiganya.
"Pilihannya antara kau kumpulkan 3 aspek itu atau tidak merancang-bangun sama sekali.", pesan Sinan pada Jihan.[]
_____________
*penggalan kisah dari kuliah-umum di Institut Manuskrip, Liga Arab yang disampaikan oleh Duktur Khalid Fahmy dengan judul: "Pendayagunaan Warisan (Turats) Peradaban". Cek lengkapnya di video berikut:
Write a comment
Post a Comment