Khalil Makmun kini menjadi merek alat shisha yang masyhur di Mesir. Siapa sangka ceritanya bermula dari gang di belakang masjid Sidna Husein ini.
Gang ini bernama al-Tambakshiyah. Terletak di distrik Gamaliya, sebuah kawasan di belakang masjid Sidna Hussein.
Dulu kala, di tepi Caravanserai Bazar'ah, sebuah wikalah (karavanserai) yang menjadi saksi masuknya kopi Yaman, berkumpullah Makmun al-Shishi dan para pedagang tembakau lain.
Ya. "Tambak" atau "Tabagh" adalah tembakau untuk hookah/shisha pada waktu itu.
Pada 1873 Makmun "al-Shishi" (Si Tukang Shisha), generasi pertama sekaligus kakek tertua memulai usaha alat shisha. Termasuk berjualan tembakau dan segala hal yang berkaitan dengan shisha. Para saudagar berkumpul, para kafilah datang dari berbagai penjuru dunia membawa tembakau terbaiknya.
Semua serba tradisional saat itu. Tidak ada shisha dari tembaga atau dengan gelas kaca seperti sekarang ini. Ialah Khalil putra Makmun pada 1930 yang mendobrak pasaran saat itu.
Ia memulai mencari inovasi dengan melahirkan shisha-shisha yang lebih modern. Bukan lagi "narjilah" dari batok kelapa. Ia membuka workshop besar-besaran melatih siapa saja yang ingin bergabung di usahanya.
Sampai sekarang brand "KHALIL MAKMUN" terus berinovasi dengan produk yang terjamin. Kiosnya yang lama sekarang masih tetap buka di no. 92 Jalan al-Muizz Li Dinillah.
Kawan-kawan Masisir (Masyarakat Indonesia di Mesir) di sini yang hobi nyisha barang-sekali paling-tidak pernah mendengar brand ini. Dengan harga yang masih logis, kualitas sebanding dengan harga, jangan lupa mampir dan bawa oleh-oleh sepaket alat shisha untuk dibawa pulang.
Kok jadi endorsement brand Khalil Makmun? Kok malah iklan? Hahahahaha yasudahlah tapi yang jelas, ini bukan iklan untuk melawan aktivis anti-tembakau kok. 👻
#masisir #kupretistducaire
Dulu kala, di tepi Caravanserai Bazar'ah, sebuah wikalah (karavanserai) yang menjadi saksi masuknya kopi Yaman, berkumpullah Makmun al-Shishi dan para pedagang tembakau lain.
Ya. "Tambak" atau "Tabagh" adalah tembakau untuk hookah/shisha pada waktu itu.
Pada 1873 Makmun "al-Shishi" (Si Tukang Shisha), generasi pertama sekaligus kakek tertua memulai usaha alat shisha. Termasuk berjualan tembakau dan segala hal yang berkaitan dengan shisha. Para saudagar berkumpul, para kafilah datang dari berbagai penjuru dunia membawa tembakau terbaiknya.
Semua serba tradisional saat itu. Tidak ada shisha dari tembaga atau dengan gelas kaca seperti sekarang ini. Ialah Khalil putra Makmun pada 1930 yang mendobrak pasaran saat itu.
Ia memulai mencari inovasi dengan melahirkan shisha-shisha yang lebih modern. Bukan lagi "narjilah" dari batok kelapa. Ia membuka workshop besar-besaran melatih siapa saja yang ingin bergabung di usahanya.
Sampai sekarang brand "KHALIL MAKMUN" terus berinovasi dengan produk yang terjamin. Kiosnya yang lama sekarang masih tetap buka di no. 92 Jalan al-Muizz Li Dinillah.
Kawan-kawan Masisir (Masyarakat Indonesia di Mesir) di sini yang hobi nyisha barang-sekali paling-tidak pernah mendengar brand ini. Dengan harga yang masih logis, kualitas sebanding dengan harga, jangan lupa mampir dan bawa oleh-oleh sepaket alat shisha untuk dibawa pulang.
Kok jadi endorsement brand Khalil Makmun? Kok malah iklan? Hahahahaha yasudahlah tapi yang jelas, ini bukan iklan untuk melawan aktivis anti-tembakau kok. 👻
#masisir #kupretistducaire
Write a comment
Post a Comment